Pengikut

Sabtu, 15 November 2008

CUPLIKAN RIWAYAT HIDUP TENTANG OBAMA PRESIDEN AMERIKA KE-44

obama sebagai presiden amerika tentunya memberikan arti bagi indonesia minimal dari segi pendidikan karena bagaimanapun obama pernah bersekolah di indonesia waktu kecil sehingga sekolah indonesia pernah memberikan kontribusi meletakkan dasar ilmu untuk obama dan obama pernah dibesarkan oleh ayah tiri yang notabene orang indonesia sehingga obama pernah memperoleh pelajaran budi pekerti dari indonesia - jadi mulai sekarang mari kita hargai institusi pendidikan di indonesia dan juga pelajaran budi pekerti ala indonesia. pohon yang tumbuh besar pastilah harus dipupuk dan dirawat dengan benar dan tepat sedari pohon tersebut masih berbentuk tunas , dan indonesia memiliki peran saat obama masih berbentuk tunas. Biografi obama ini tentu dapat anda baca untuk mengetahui tentang perjalanan hidup obama dari kecil sampai menjadi presiden.

MY EXPERIENCE

Temen aku mau cerita sedikit tentang pengalamanku,ohya pengalamanku ini sangat menarik lo kalo penasaran sebaiknya kamu baca aja.SEE BELOW!!!!

P E N G A L A M A N L I B U R A N

Pada waktu liburan kemarin aku bersama keluarga ku pergi ke rumah nenek. Tepatnya tanggal 1 Oktober 2008 pada awal hari raya Idul Fitri. Sebelum berangkat ke rumah nenek malamnya aku dan mamaku menyiapkan baju-baju, makanan ringan, dan uang secukupnya. Kami berangkat setelah shalat Ied kira-kira pukul 08.00 WIB. Diperjalanan aku melihat banyak pemandangan yang indah dan menakjubkan, misalnya gunung, sungai, sawah, kebun, waduk dan yang paling menakjubkan saat kami melewati daerah Porong yang terendam lumpur panas. Disana lalu lintasnya macet karena ada kegiatan peninggian tanggul lumpur.
Sebelum menuju ke rumah nenek kami mampir ke rumah bibiku yamg ada di daerah Malang. Disana kami berjalan-jalan sejenak ke Plaza Araya. Setelah puas berjalan-jalan keluargaku dan keluarga bibiku melanjutkan perjalan ke rumah nenekku yang tepatnya berada di daerah Ponorogo yang tekenal dengan kesenian Reog Ponorogo. Tak terasa hari sudah siang kami mencari musolah atau masjid untuk shalat dhuhur. Biasanya kami menjari masjid yang berada di tepi jalan.
Setelah shalat dhuhur aku bersama keluargaku dan saudaraku mencari rumah makan untuk mengisi perut kami yamg keroncongan. Setelah kenyang perjalan kami lanjutkan lagi. Tak terasa hari sudah sore akhirnya kami sampai di juga di Ponorogo. Disana kami semua di sambut ramah oleh nenekku dan saudaraku yang ada di sana. Hatiku senang sekali karena bisa berkumpul dan melepas rindu bersama saudara-saudaraku.
Kami menginap selama 4 hari. Disana aku menggunakan waktuku untuk berkunjung ke rumah temanku yang bernam Elok. Aku diajak bermain di sawah dan di kebun. Banyak hal-hal yang seru dan menarik, misalnya saat aku membuat peluit dari batang padi, membuat kalung dari daun singkong dan yang paling menarik saat aku dan Elok jatuh ke sawah yang habis di panen. Badan kami kotor penuh dengan lumpur, setelah puas bermain-main kami pergi ke sungai untuk membersihkan badan yang terkena lumpur. Tak terasa sinar mentari mulai tenggelam kami pun pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat.
Keesokan harinya aku dan keluargaku berkunjung ke rumah saudara-saudaraku yang ada disana. Sore harinya aku dan keluarga pergi ke alun-alun Ponorogo. Disana ramai akan pertunjukan-pertunjukan seperti Reog Ponorogo, pertunjukan sulap dan masih banyak lagi. Hari mulai malam kami pulang ke rumah nenek. Pagi harinya kami pulang ke Sidoarjo karena pada tanggal 9 0ktober aku harus sekolah.

TEMBANG DOLANAN

CPA AJA YANG BACA TEMBABG DOLANAN INI ALHASIL DIA AKAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK.

Sawo gléthak
Arum gandaria gandum, manuké nuri
Manuk-manuk nuri pénclokané witing turi
Wira-wiri rina wengi nggolèki condhongé ati é..é..
sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké puter . Manuk-manuk puter pénclokané ndhuwur pager .Plingar plinger ana pager yèn ketanggor thengar-thenger é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké bencé . Manuk-manuk bencé pénclokané witing peté .Awan wengi ngawé-awé dadakna ana sing duwé é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké dara .Manuk-manuk dara pénclokané witing klapa .Aja ménclok witing klapa, méncloka sing sugih donya é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké jalak. Manuk-manuk jalak pénclokané ana cagak .Aja ménclok ana cagak, méncloka sing pinter mendhak é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuk derkuku.Manuk manuk derkuku pénclokané witing waru Sajaké ngguya ngguyu, paduné mung arep mèlu é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké podhang,Manuk-manuk podhang pénclokané witing gedhang Aja ménclok witing gedhang, méncloka sing pinter nembang é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh
Arum gandaria gandum, manuké bubut.Manuk-manuk bubut pénclokané ana rambut.Aja ménclok ana rambut, méncloka nèng nduwur jem..pol é..é..sawo gléthak....njenggèlèk tangi manèh

Minggu, 02 November 2008

12 PUTRI MENARI

Ada seorang raja yang memiliki 12 putri cantik. Mereka semua tidur bersama-sama dalam satu ruangan. Setiap malam, raja akan mengunci pintu kamar itu. Pada suatu pagi, raja menemukan bahwa sepatu-sepatu mereka rusak semua karena dipakai berdansa. Raja tak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi.
Raja lalu mengadakan sayembara. Siapapun yang bisa memberi tahu dimana ke-12 putrinya berdansa, diijinkan menikah dengan salah satu anak gadisnya dan akan menggantikan posisinya sebagai raja.
Sementara itu seorang pemuda, bernama Gregor, sedang berjalan-jalan di kerajaan itu. Seorang nenek menanyakan apa yang sedang dilakukannya. Gregor berkata,
Gregor : Kudengar raja mengadakan sayembara. Aku ingin mengikutinya.
Nenek itu lalu berkata, Itu bukan pekerjaan yang mudah, nak. Tapi aku punya rahasianya.
Gregor : Apa itu, Nek? Katakanlah padaku…
Begini, Nak kata si nenek, Ketika kau di istana, jangan sekali-kali kau minum susu yang ditawarkan. Itu akan membuatmu mengantuk. Lalu, agar kau bebas mengikuti 12 putri raja, pakailah mantel ini. Ini akan membuatmu tak nampak. Begitu kata si nenek sambil menyerahkan mantel.
Gregor : Terima kasih, Nek. Aku tahu petunjuk ini pasti akan sangat bermanfaat.
Grogor lalu pergi ke istana. Raja memperlakukannya dengan baik. Malamnya, Gregor diminta untuk tidur di ruang depan kamar ke-12 putri raja. Putri yang tertua memberinya segelas susu. Gregor pura-pura meminumnya dan langsung pura-pura tertidur pulas.
Ke-12 putri raja mendengar dengkuran Gregor. Mereka lalu mulai berdandan, mengenakan pakaian yang indah dan sepatu untuk berdansa. Putri raja yang paling tua lalu menarik salah satu kaki tempat tidurnya. Tiba-tiba tempat tidur itu terbuka seperti pintu. Dibawahnya terdapat tangga. Ke-12 putri lalu masuk ke dalamnya.
Gregor lalu mengenakan mantel dari si nenek tadi dan mengikuti ke-12 putri raja. Mereka terus berjalan menuruni tangga. Saat tiba di akhir anak tangga, tampak sebuah taman dengan jejeran pohon yang indah. Daun-daunnya terbuat dari perak, emas dan berlian. Semuanya berkilauan indah. Gregor terpana melihat semua itu. Ia lalu berpikir,
Gregor : Aku harus mengambil tanda mata dari sini. Sebagai bukti.
Gregor lalu mematahkan rantingnya. Setelah berjalan agak lama, akhirnya, tibalah mereka di sebuah istana megah. Di dalam istana itu, telah menanti 12 pangeran yang tampan. Ke-12 putri dan pangerannya lalu berdansa diiringi musik. Gregor pun ikut menari. Mereka lalu berdansa sampai pagi, ketika sepatu-sepatu mereka sudah jebol.
Ke-12 putri lalu pamit kepada pangeran-pangerannya dan berjalan pulang. Gregor segera mendahului ke-12 putri raja, bergegas menuju tempat tidurnya. Ia melepaskan jubahnya dan pura-pura tertidur lagi. Melihat Gregor pulas tidur, para putri bernafas lega. Mereka yakin perjalanan rahasia mereka malam itu aman-aman saja. Ke-12 putri melepaskan sepatu dansa mereka yang sudah jebol lalu pergi tidur.
Keesokan paginya, Raja memanggil Gregor. Raja lalu bertanya kemana 12 putrinya pergi berdansa. Gregor lalu menjawab,
Gregor : Yang Mulia, ke-12 putri raja semalaman berada di sebuah istana di bawah tanah dengan 12 orang pangeran. Aku membawa beberapa bukti.
Gregor lalu menunjukkan ranting-ranting dari pohon berdaun perak, emas dan berlian. Raja lalu menanyakan hal tersebut kepada putri-putrinya. Mereka tidak bisa mengelak. Merekapun mengakuinya.
Kini Gregor berhak memilih pendampingnya. Ia pun menikah dengan putri raja yang tertua. Dan kelak, Gregor diangkat menjadi Raja.