Pengikut

Minggu, 27 Juli 2008

RA. KARTINI



Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Beliau putri R.M. Sosroningrat dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Kala itu poligami adalah suatu hal yang biasa.

Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya, R.M.A.A Sosroningrat, pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Peraturan Kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Beliau adalah keturunan keluarga yang cerdas. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa.

Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Surat-surat

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini. Dalam bahasa Inggris, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia.

Pemikiran

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia ungkapkan juga tentang pandangan: dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..."

Kartini juga mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah dan tersedia untuk dimadu pula. Pada bab awal ini.

Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup.

Kartini sangat mencintai sang ayah. Namun ternyata, cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah, dalam surat, juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi-terutama ke Eropa memang diungkap dalam surat-surat. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Dan ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Kemudian, pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niatan untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Pada saat menjelang pernikahan, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.

ACARA PERPISAHAN KELAS VI

Ini fotoku saat membaca Al-qur'an, pada saat acara perpisahan sekolah bersama temanku yang bernama ELISA.

Kamis, 24 Juli 2008

VIDEO MUSIK

Inilah lagu yang berjudul "I HAVE A DREAM". Lagu ini akan memotivasi kita untuk memiliki arah dan tujuan (mimpi) untuk kita wujudkan.

Selasa, 22 Juli 2008

USWATUN HASANAH


INNAMA BU'ITSTU LI 'UTAMMIMA MAKARIMAL AKHLAQ
( sebenarnya aku ini diutus untuk menyempurnakan ahlak, Al Hadist )

Ketahuilah bahwa Rosulullah SAW senantiasa banyak merendah dan berdoa sepenuh hati. Beliau selalu memohon kepada Allah SWT agar menghiasi dirinya dengan adab-adab yang baik dan akhlak yang mulia.
Didalam salah satu doanya, Rosulullah SAW berdoa : “ Ya Allah, baguskanlah bentukku dan akhlakku “

Akhlak Rosulullah Muhammad SAW menurut sebagian ulama dan hadist
Rosulullah Muhammad SAW adalah manusia paling sabar, paling adil dan paling menjaga kesucian. Tangannya tidak pernah menyentuh tangan perempuan yang bukan beliau miliki ( berhak ).
Rosulullah Muhammad SAW adalah manusia paling dermawan. Tidak bermalam padanya satu dinar atau satu dirham pun. Apabila ada kelebihan sesuatu dan beliau tidak menemukan orang yang akan diberinya, beliau tidak memasuki rumah sebelum kelebihan itu lepas daripadanya kepada orang yang membutuhkan ( subhanallah ! ).
Beliau tidak mengambil dari rezeki yang dianugerahkan kepadanya selain untuk makan.
Rosulullah Muhammad SAW menambal sandal, menjahit pakaian, melayani urusan keluarganya dan memotong daging bersama mereka. Rosulullah Muhammad SAW adalah manusia yang sangat pemalu, tidak pernah beliau memandang lama pada wajah seseorang. Beliau memenuhi undangan hamba sahaya dan orang merdeka. Rosulullah Muhammad SAW pun menerima hadiah walaupun seteguk susu dan sepotong paha kelinci. Beliau memakannya.
Rosulullah Muhammad SAW tidak makan dari barang sedekah. Apabila Rosulullah Muhammad SAW marah, maka demi Tuhannya, bukan marah karena nafsunya.
Rosulullah Muhammad SAW sangat memperhatikan orang yang sakit, dan beliau menjenguk orang sakit sampai bagian kota madinah yang terjauh. Beliau menyukai wewangian dan membenci bau yang tidak sedap.
Rosulullah Muhammad SAW suka duduk-duduk dan makan bersama orang-orang miskin. Beliau suka memuliakan orang yang mempunyai akhlak mulia. Beliau menerima permohonan maaf, dari siapa saja. Beliau bersenda gurau, suka tertawa tapi tanpa terbahak-bahak. Beliau pernah melihat permainan yang mubah dan tidak membenci permainan tersebut. Beliau juga pernah balapan lari dengan salah seorang istrinya.

Kemuliaan Rosulullah Muhammad SAW juga disebutkan dalam kitab lain.
Di dalam Taurat ( pada bagian pertama )
Allah berfirman : Muhammad adalah utusan Allah, hamba-Ku yang terpilih, tidak berkata kasar, tidak berhati keras, tidak berteriak di pasar-pasar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melaikan memaafkannya. Kelahirannya di Mekah, hijrahnya ke Taibah ( Madinah ), kekuasaannya di Syam dan berkain sarung di atas pinggangnya.
Demikian juga sifat-sifat Rosulullah Muhammad SAW disebutkan di dalam kitab Injil.

Bicara dan tertawa Rosulullah Muhammad SAW
Rosulullah Muhammad SAW adalah orang yang paling fasih bicaranya dan paling manis kata-katanya. Sabda beliau : “ Aku adalah orang Arab yang paling fasih “
Sesungguhnya penghuni surga berbicara dalam bahasa Rosulullah Muhammad SAW.

Beliau tidak berbicara dalam keadaan sedang marah atau senang kecuali hanya kebenaran. Rosulullah Muhammad SAW adalah orang yang paling banyak tersenyum.

Akhlak makan Rosulullah Muhammad SAW.
Menu makan Rosulullah Muhammad SAW adalah air dan kurma. Buah yang beliau sukai adalah kurma, semangka dan anggur.
Rosulullah Muhammad SAW menggabungkan susu dengan kurma, dan beliau namakan itu al-athyabain ( dua yang paling baik ).
Makanan yang paling beliau sukai adalah daging, dan beliau bersabda, “ Daging itu dapat menambah pendengaran, dan itu adalah makanan utama di dunia dan akhirat. Seandainya aku memohon kepada Tuhanku agar Dia memberiku makanan daging setiap hari, niscaya Dia akan memberi “

Akhlak berpakaian Rosulullah Muhammad SAW
Kebanyakan pakaian Rosulullah Muhammad SAW adalah berwarna putih. Sabda beliau “ Pakailah pakaian putih dan kafanilah orang-orang yang mati diantara kami dengannya ( warna putih ) “
Beliau memakai kopiah di bawah serbannya. Kadang-kadang beliau melepaskan kopiah dari kepalanya, lalu meletakkan sebagai pembatas di hadapannya ketika beliau hendak salat.
Apabila memakai pakaian, beliau selalu memulainya dengan sebelah kanan terlebih dahulu. Dan mendahulukan yang kiri ketika melepas pakaian tersebut.
Rosulullah Muhammad SAW memiliki tikar tidur yang terbuat dari kulit yang disamak yang disiisi dengan serabut kurma. Panjang tikar tersebut kira-kira dua hasta dan lebarnya adalah satu setengah hasta. Beliau memakai ikat pinggang dari kulit yang di samak, dan terdapat tiga lingkaran dari perak pada ikat pinggang tersebut.

Do'a
Ya Allah, tunjukkan padaku kebenaran itu sebagai kebenaran, lalu aku mengikutinya. Tunjukkanlah kepadaku kemungkaran itu sebagai kemungkaran, lalu berilah aku ( kekuatan ) untuk menjauhinya. Lindungilah aku dari perkara yang samar ( meragukan ) bagiku, lalu kami mengikuti hawa nafsu tanpa mendapatkan petunjuk-Mu. Jadikanlah hawa nafsuku mengikuti ketaatan kepada-Mu. Tunjukkanlah aku kebenaran pada hal-hal yang masih dipertentangkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki ke jalan lurus, amin..


( dikutip dari Ihya 'Ulumuddin pasal Adab dan Aklak Nabi )

Senin, 21 Juli 2008

SEKOLAHKU TERCINTA







SUASANA MOS DI SEKOLAHKU

Inilah hasil jepretanku saat MOS berlangsung di Sekolahku. Waduh... senangnya memasuki sekolah baru dengan teman teman baru.


























KI HAJAR DEWANTORO


KI Hajar Dewantara ialah salah satu aktivis pendidikan Indonesia. Ia lahir pada 2 Mei 1889. Pria yang dilahirkan dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini adalah seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi pada saat dijajah Belanda.

Ia mendirikan perguruan Taman Siswa dengan tujuan memberi kesempatan bagi pribumi agar memperoleh pendidikan. Tulisannya yang terkenal adalah Seandainya Aku Seorang Belanda. Artikel ini dimuat dalam surat kabar De Expres milik Dr Douwes Dekker pada 1913. Latar belakang pembuatannya berkaitan dengan rencana pemerintah Belanda mengumpulkan sumbangan dari Hindia Belanda (Indonesia), yang saat itu masih belum merdeka. Tujuan penarikan sumbangan itu adalah untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis. Dewantara wafat pada 26 April 1959. Ia dimakamkan di Wijayabrata, Yogyakarta. Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Tanggal kelahirannya, 2 Mei, dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Sampai saat ini, perguruan Taman Siswa masih berdiri. Perguruan ini memiliki sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

TERIMA KASIH

Terima kasih saya sampaikan atas kunjungan teman teman ke Blogspot saya. Perlu saya sampaikan bahwa Blogspot ini saya buat sebagai media kretifitas saya dan juga sebagai tempat berbagi informasi dan pengetahuan. Saya berharap dapat memberikan manfaat yang sebesar besarnya kepada teman teman dan membangun kerjasama dalam meningkatkan kemampuan guna meraih prestasi yang terbaik untuk kita persembahkan pada Nusa, Bangsa, Agama dan khususnya kepada Guru dan Orang Tua kita. Semoga ALLAH SWT senantiasa mencurahkan Rahmat dan Pertolongannya kepada kita semua...amin. (Wassalam _ Hanifah)